Oleh : Bunda Izzis
Menurut buku penulis ling majaya yang mengupas tentang metode six thinking hats yang ditemukan oleh edward de bono, pola pikir dan pola pembelajaran disekolah-sekolah pada umumnya adalah merupakan pola pikir yang diwariskan dari the greek gang of three tidak lain mereka adalah sokrates, plato, dan aristoteles. soktates dikenal sebagai orang yang sangat vokal dalam mengajukan pertanyaan dan banyak orang yang merasa terancam karenanya. banyak orang yang dendam dan sakit hati dengan pertanyaannya sehingga dianggap meresahkan masyarakat dan dewan pemerintahan saat itu. Di usianya 70 tahun disuruh memilih meninggalkan kota kelahirannya atena atau minum racun. Ia akhirnya memilih minum racun. Itu sedikit sejarah tentang sokrates. Sedangkan plato adalah murid dari sokrates, sedangkan aristotle adalah murid dari plato. aristotle dikenal dengan bapak ilmu pengetahuan zaman midern. Kontribusi dalam bidang metafisika, fisika, etika, politik, ilmu kedokteran, ilmu alam tidak diragukan lagi.
Dalam metode six thinking hats atau lebih dikenal dengan 6 topi berpikir merupakan pintu masuk untuk melatih kreativitas anak. Setiap anak bakal dilatih tidak hanya sekedar berpikir kreatif melainkan juga membekali mereka dengan kemampuan berpikir sistematis secara bertahap. Dan tentu saja bekal lain yang dibutuhkan adalah kemampuan untuk menerima dan menghargai pendapat orang lain. Warna warni topi berpikir itu dijabarkan sebagai berikut:
Dalam metode six thinking hats atau lebih dikenal dengan 6 topi berpikir merupakan pintu masuk untuk melatih kreativitas anak. Setiap anak bakal dilatih tidak hanya sekedar berpikir kreatif melainkan juga membekali mereka dengan kemampuan berpikir sistematis secara bertahap. Dan tentu saja bekal lain yang dibutuhkan adalah kemampuan untuk menerima dan menghargai pendapat orang lain. Warna warni topi berpikir itu dijabarkan sebagai berikut:
1.Topi Putih
Berpikir ala topi putih adalah menyajikan informasi yang kita miliki, juga informasi yang tidak ada serta bagaimana memperoleh informasi yang kita butuhkan. Anak yang berpikir dengan topi putih tidak tertarik untuk mengetahui perasaan orang lain terhadap fakta yang dia ceritakan.
2.Topi Merah.
Anak yang berpikir dengan menggunakan topi merah adalah mengedepankan emosi, perasaan, dan intuisinya. topi merah bisa juga dikatakan kebalikan dari topi putih.
3.Topi Kuning
Anak yang menggunakan topi kuning saat berpikir layaknya sinar matahari, penuh dengan harapan dan optimisme.
4.Topi Hitam.
Bayangkan anda berdiri di depan seorang anak bertopi hitam. dari mulutnya keluar sederet pertanyaan kritis-bukan negatif. Dia akan menguliti ide anda.mempertanyakan kelemahan usulan bahkan perintah anda. ini bukan tipe berpikir negatif tetapi kritis semata, dan nilai negatif dari suatu benda atau keadaan. Topi ini amat berguna disaat waktu yang tepat.
6.Topi Hijau.
Topi hijau adalah topi kteatif, tempat lahirnya ide-ide baru, altetnatif yang tidak terduga, sekumpulan usul dan saran serta terkadang provokatif.
7.Topi Biru
Topi biru adalah langit, sesuatu yang berada di strata teratas, tempat tertinggi yang memungkinkan anda bisa melongok ke bawah. Dengan topi biru di atas kepala, anada bisa melihat topi-topi yang lain, dengan topi ini anak bisa berpikir tentang proses berpikir, dan mengelola semua topi berpikir yang lain.
Mungkin ini yang bisa saya bagi. semoga bisa bermanfaat bagi semua. semoga kita juga bisa berperan sebagai topi-topi ini pada waktu yang tepat. semoga kita juga sebagai orang tua bisa memahami pola pikir anak kita dengan metoda ini. mohon maaf atas kekurangannya.
Allahu 'alam..
0 Response to "Six Thinking Hats"
Posting Komentar