Menhut Sentil Program CSR Perusahaan yang tak Bertanggungjawab


REPUBLIKA.CO.ID,

SURABAYA-Menteri Kehutanan Zulkifli Hasan mengakui banyak perusahaan-perusahaan yang memanfaatkan program corporate social responsibility (CSR) untuk pencitraan dan terkesan mencuci tangan. Kegiatan-kegiatan CSR pada umumnya dilakukan secara simbolis, misalnya penanaman pohon secara simbolis dan setelah itu tak ada penanaman selanjutnya. “Namun tak perlu khawatir, masyarakat kita sekarang sudah sangat pintar,” katanya saat memberi kuliah umum bersama alumni dan mahasiswa S2 Universitas Airlangga di Hotel Sheraton Surabaya, Kamis (29/9).

Kinerja sebuah perusahaan dalam melakukan CSR, lanjutnya, biarkan masyarakat yang menilainya. Indikatornya, jika dalam beberapa jangka waktu masyarakat di sekitar lokasi CSR tak berdaya, maka perusahaan tersebut tak bersih menjalankan programnya. Menhut menambahkan akan ada reaksi sosial yang besar untuk menuntut kegagalan tersebut. Seperti protes dan aksi rakyat yang sering terjadi di beberapa provinsi di Kalimantan.

Menhut menilai potensi CSR dari sektor kehutanan sangat besar. Arah kegiatannya pun lebih menyentuh pemberdayaan masyarakat. “Kita harus pacu peningkatan program CSR secara optimal,” himbaunya. CSR oleh mitra kerja kehutanan, lanjutnya, seperti Perum Perhutani di Pulau Jawa sudah melakukan pembangunan hutan bersama masyarakat (PHBM) dengan menggandeng 1,04 juta penduduk sekitar hutan. Realisasi kegiatan CSR yang dilakukan oleh Perum Perhutani periode 2005 hingga Juli 2011 sebesar 173,53 miliar dengan penyerapan tenaga kerja sebanyak 3,47 juta orang.

0 Response to "Menhut Sentil Program CSR Perusahaan yang tak Bertanggungjawab"

Posting Komentar